TIMESINDONESIA, SURABAYA – Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan Manajemen Kepelabuhan (STIAMAK) Barunawati Surabaya menghadirkan diskusi daring tentang Peran Media di Era Pandemi Covid-19, Kamis (23/7/2020). Kepala Humas STIAMAK Barunawati Surabaya, Moh. Fail mengatakan bahwa selama masa pandemi Covid-19 seluruh pelayanan dimaksimalkan melalui sistem daring.
Pria yang sempat menjadi wartawan senior di Jawa Pos tersebut menyampaikan bahwa sebagai kepala humas dirinya segera mengambil langkah cepat menyesuaikan dengan protokol Covid 19. Kuliah sistem daring, layanan administrasi lewat online, rapat struktural online dan seminar juga by zoom.
“Semua kegiatan akademik berjalan lancar. Bagi kami bahan publikasi untuk umum tercukupi. Bedanya, era Covid 19 dengan protokol Covid 19 tidak bisa mendapatkan gambar pendukung berita secara bebas,” ujar Fail, Kamis (23/7/2020).
Dia mencontohkan momen gambar yang hilang diantaranya, pameran HUT Kota Surabaya akhir Mei, Kampus Expo dan kegiatan kampus yang bersifat offline.
Dalam diskusi daring yang digelar pada hari Rabu tersebut turut hadir Direktur SDM Pelindo III, Edi Priyanto, S.KM, MM. Kapolres Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum, S.SI, M.M diwakili Kasat Binmas Dr. Eko Nur Wahyudiono, SH, M.Kes. Redaktur Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Novilawati Anisa.
Edi Priyanto mengatakan bahwa selama masa pandemi Covid-19 hubungan Pelindo III dengan media tetap jalan.
“Kami mengefektifkan hubungan kerja sama melalui sistem online by email maupun WA. Pelayanan informasi tetap jalan seperti biasa,” kata Edi.
Pria yang sempat menjabat sebagai Humas Pelindo 3 tersebut mengakui bahwa situasi Covid 19 menjadikan hubungan komunikasi harus mematuhi protokol Covid 19, menggunakan masker dan jaga jarak.
Sementara menurut Kapolres Tanjung Perak yang diwakili oleh Kasat Binmas Eko Nur Wahyudiono mengungkapkan, kepolisian senantiasa memantau konten informasi secara cermat-khususnya berita hoax dan berita yang menimbulkan keresahan.
“Kami selalu memantau terhadap berita dan meneliti hoax atau tidak, termasuk berita yang menimbulkan keresahan, karena yang begini ada konsekuensi hukumnya,” imbuhnya.
Kemudian dari sisi wartawati senior, Novilawati Anisa pandemi Covid-19 merupakan pukulan berat bagi wartawan dan media. Ruang gerak wartawan jauh sangat terbatas dan diatur secara ketat oleh protokol kesehatan. Pekerjaan di redaksi diatur sedemikian rupa. Pasar media anjlok terjun bebas.
Kegiatan ini ditutup oleh Ketua STIAMAK Barunawati Surabaya, Nugroho Dwi Priyohadi. Menurutnya seminar ini merupakan ajang sharing dan strategi untuk mengembangkan sistem komunikasi publik baik dari sisi perusahaan-bisnis, instansi terkait penanganan Covid 19 dari kepolisian, media dan STIAMAK sendiri.
“Seminar ini produktif. Kita bisa mendengarkan dari masing-masing narasumber dari disiplin yang berbeda. Kita saling tukar strategi. Alhamdulillah STIAMAK tetap aktif dan produktif dalam menjalankan tugas akademik,” tutup Nugroho. (*)