Jumat, 24 Juli 2020, 07:06 WIB Reporter : Renni Susilawati
Surabaya (beritajatim.com) – Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Pelabuhan III (Pelindo 3), Edi Priyanto mengatakan, selama pandemi Covid 19 hubungan komunikasi dan pelayanan informasi Pelindo 3 tetap aktif. Bedanya, sekarang harus mematuhi protokol kesehatan terkait adanya pandemi Covid 19.
“Kami mengefektifkan layanan informasi melalui online, khususnya by email. Masa pandemi Covid-19 kita harus mematuhi protokol kesehatan, jaga jarak dan harus menggunakan masker,” kata Edi Priyanto dalam Webinar, Peran Media Era Pandemi Covid 19 oleh STIAMAK Barunawati Surabaya (22/7/2020).
Edi yang juga sebagai dosen STIAMAK mengatakan, Pelindo 3 melakukan hubungan kerjasama dengan banyak media, baik cetak, elektronik maupun online.
“Jadi, masa pandemi Covid – 19 ini aktivitas informasi Pelindo 3 tetap aktif, sama juga di STIAMAK ini,” kata Edi Priyanto mantan Kahumas Pelindo III.
Sementara Kepala Humas Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan Manajemen Kepelabuhan (STIAMAK) Barunawati Surabaya, Moh Fail memberikan tips jitu dalam menerima informasi.
“Supaya aman, pegang 5 rukun iman jurnalistik,” kata Fail Menurutnya, masih banyak masyarakat menjadi korban berita hoax. Karena tidak bisa melakukan cek akurasi berita.
“Jadi kalau ingin tahu beritanya benar pastikan, kejadiannya dimana, kapan, siapa, mengapa dan mengapa ? Kalau tidak ada keterangan itu, tanyakan sama pengirim berita. Jangan sampai anda panik melihat video banjir bandang. Padahal kejadiannya sudah tiga tahun lalu,” kata Fail.
Dia juga mengingatkan kepada peserta webinar yang suka menyebar informasi supaya menulis secara benar dengan 5 rukun iman jurnalistik atau saring sebelum sharin untuk berita lintas online.
“Era media online dan medsos menjadikan konten informasi sering tidak sempurna bahkan salah. Ini bisa jadi akibat persaingan adu cepat sajian informasi media online atau penulis berita tidak paham jurnalistik. Masyarakat harus jeli dan diselamatkan dari konten berita yang tidak benar,” tambah Fail.
Sementara Kapolres Tanjung Perak yang diwakili Kasat Binmas Eko Nur Wahyudiono mengungkapkan, kepolisian senantiasa memantau konten informasi secara cermat-khususnya berita hoax dan berita yang menimbulkan keresahan.
“Kami selalu memantau terhadap berita dan meneliti hoax atau tidak, termasuk berita yang menimbulkan keresahan, karena yang begini ada konsekuensi hukumnya,” kata Eko.
Pihak Polres Tanjung Perak, selama pandemi Covid-19 telah aktif mengawal semua program pemerintah melawan Covid 19.
“Terutama ketika PSBB kami secara aktif bersama unsur yang lain terjun di lapangan dalam rangka menghentikan penyebaran Covid 19,” tambah Eko.
Redaktur dan wartawati Radar Surabaya (grup Jawa Pos) Novilawati Anisa mengungkapkan, pandemi Covid 19 merupakan pukulan berat bagi wartawan dan media.
“Ruang gerak wartawan jauh sangat terbatas dan diatur secara ketat oleh protokol kesehatan. Pekerjaan di redaksi diatur sedemikian rupa. Pasar media anjlok terjun bebas. Tapi kami harus tetap hidup dan bekerja. Wartawan tetap liputan secara online, setiap kegiatan wajib mematuhi protokol Covid 19, kerja kantor diatur antara WFH dengan piket di kantor per 2 hari sekali. Penjualan koran dan pelayanan kepada pelanggan diatur sedemikian rupa. Alhamdulillah semua bisa jalan,” katanya.
Ketua STIAMAK Barunawati Surabaya-sekaligus moderator webinar Dr Nugroho Dwi Priyohadi, S.Psi, M.Si, M.Sc mengungkapkan, seminar Peran Media Era Pandemi Covid 19 merupakan ajang sharing dan strategi untuk mengembangkan sistem komunikasi publik baik dari sisi perusahaan-bisnis, instansi terkait penanganan Covid 19 dari kepolisian, media dan STIAMAK sendiri.[rea/ted]