Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan Manajemen Kepelabuhan (STIAMAK) Barunawati Surabaya menunjukkan kepekaannya terhadap perkembangan bisnis nasional. Kali ini membedah bisnis holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Ketua STIAMAK Barunawati Surabaya Dr. Nugroho Dwi Priyohadi, M.Sc mengungkapkan, civitas akademika STIAMAK memiliki rasa tanggung jawab untuk memberikan kontribusi akademik dalam perubahan kebijakan ekonomi nasional.
“Hari ini (Rabu, 28/4) kita akan sharing pendapat tentang holding, merger dan akuisisi untuk penguatan pemahaman dan pengembangan wawasan tentang strategi perubahan pengelolaan perusahaan nasional,” kata Nugroho saat membuka webinar bertema, “Holding, Merger, Akuisisi dan Pengaruhnya Terhadap Organisasi dan Karyawan, Rabu (28/4/2021).
Menurut Nugroho, secara umum holding ada dua, strategi holding dan operasional holding. “Yang pertama bisa dilihat Pupuk Indonesia dan Semen Indonesia. Sedangkan bentuk kedua bisa dilihat Perkembunan Nusantara,” jelas Nugroho.
Sementara guru besar Psikologi Industri Universitas Airlangga Prof. Dr. Cholichul Hadi, M.Si mengatakan, merger dipahami sebagai perubahan, integrasi keselarasan emosi dan tindakan. “Mungkin ada yang merasa panik atau cemas. Itu biasa. Tapi pada kenyataannya, perubahan bertujuan untuk perubahan menuju yang lebih baik,” kata Cholichul.
Senior Manajer Pelayanan SDM dan HSSE PT. Pelabuhan III (Pelindo III) RM, Widyas Wendra, ST, SH, MM menyampaikan paparan bahwa perubahan di Pelindo III terus berjalan. Dia mencontohkan restrukturisasi di Pelindo III tahun 2018. Fungsi pelabuhan dari kantor pusat dan cabang berubah menjadi kantor pusat ke regional dan terninal.
“Kantor pusat membuat kebijakan. Sedangkan regional menjalankan fungsi sebagai implementasi kebijakan,” ujar Wendra-sebutan akrab Widyas Wendra.
Ditambahkan bahwa restrukturisasi merubah dari Pelindo III yang semula 16 cabang berubah menjadi 4 regional membawahi 43 pelabuhan atau terminal. “Perubahan dengan tujuan baik, dilaksanakan dengan baik, hasilnya juga akan baik,” kata Wendra.
Narasumber ketiga Parlindungan Marpaung, S.Psi, MT, MA menjelaskan bahwa merger bisa menghasilkan banyak perubahan. “Akan terjadi efisiensi, jangkauan pasar semakin jauh dan sinergi pasar menjadi lebih ketat,” ungkapnya.
Menurut Parlindungan, ada 7 tips menghadapi perubahan: tingkatkan profesionalisme, extraordinery, learning, inovasi, gesit, disiplin dan kuasai tugas dan masalah.
“Jangan protes tapi ikuti proses. Katakan, i know, i will dan i can,” kata Parlindungan.
Webinar dipandu Kabag Kemahasiswaan, Drs Mudayat, MM dan MC mahasiswi Jovita Kusumaningtyas. Diikuti karyawan Pelindo I Medan, Pelindo II Jakarta, Pelindo III Surabaya, Pelindo IV Makassar, mahasiswa STIAMAK Barunawati Surabaya, jaringan Forum Sekolah Adminitrasi Bisnis dan Kemaritiman AMNUS Banjarmasin, AKPN Bahtera Yogya, STIMARYO Yogya, Yayasan Wibhakta Yogya, PT. PMLI Jakarta, Untag Semarang dan PIP Sorong. (***)