SURABAYA, Para siswa SMA dan SMK di sekitar kawasan Tanjung Perak Surabaya mengaku kaget dan bangga melihat pesatnya perkembangan terminal dan kawasan industri kepelabuhanan di wilayahnya sendiri. Mereka tidak menduga, Terminal Teluk Lamong (TTL) sudah dilengkapi peralatan modern yang bahkan tidak dimiliki pelabuhan negara lain.
Menurut Wakil Kepala Sekolah SMK Khusus Angkatan Laut (KAL), Arif Juli Prasetyo, lokasi sekolahnya memang berada di bibir pantai dan dekat dengan Pelabuhan Tanjung Perak. “Tapi baru sekarang kami tahu, betapa modernnya perangkat bongkar muat di TTL, JIIP dan Terminal Petikemas Surabaya (TPS),” ujarnya, Selasa (25/6/2019).
Ungkapan senada dilontarkan guru pendamping SMA Hang Tuah, Imam Muslih. Di lembaga pendidikannya sudah ada kurikulum kemaritiman yang diajarkan mulai dari TK sampai SMA, tapi mereka tak menyadari perkembangan kemajuan kepelabuhanan di wilayahnya sendiri yang ternyata sudah tumbuh sangat pesat.
Mereka mengaku beruntung diajak kunjungan (Port Visit) ke berbagai kawasan terbatas tersebut oleh Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan Managemen Kepelabuhanan (Stiamak) Barunawati Surabaya. Dari kunjungan itu mereka mulai menyadari besarnya peluang untuk berkarier dan membuka usaha di bidang kepelabuhanan.
Menurut Humas Stiamak Barunawati, M Fail, sebelumnya mereka sudah berkunjung ke berbagai sekolah untuk membuka wawasan para siswa SMA/SMK di kawasan Surabaya Utara. “Ironis sekali. Mereka tinggal di sekitar Tanjung Perak, tapi tak tahu ada 165 perusahaan bongkar muat, ada 200 perusahaan pelayaran. Dan tidak tahu pelabuhan mereka sudah maju sangat pesat,” ujarnya.
Dia mengingatkan, kondisi pelabuhan seperti ini membutuhkan banyak tenaga kerja terampil siap pakai. Stiamak sendiri siap mencetak para siswa alumni SMA/SMK peserta port visit itu, untuk menjadi SDM pelabuhan yang profesional.
Program Port Visit itu sendiri, menurut Ketua Pelaksana, Juli Prasetyorini, merupakan rangkaian kegiatan LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Stiamak. “Tiap tahun kami rutin menggelar kunjungan untuk menambah wawasan para pelajar tentang lingkungan mereka sendiri,” ujarnya.
Stiamak yang sebelumnya hanya mengajak para siswa SMA Barunawati, yang masih dalam naungan yayasan yang sama, kali ini mengajak perwakilan siswa tujuh sekolah di wilayah Surabaya Utara. Wawasan para siswa itu diharapkan bertambah dan pada gilirannya mau kuliah di Stiamak untuk berkarier di bidang kepelabuhanan.
Di luar negeri, kunjungan ke pelabuhan untuk menumbuhkan kecintaan pada sektor laut, sudah dilakukan sejak anak Taman Kanak-kanak (TK). Stiamak selaku perguruan tinggi milik Pelindo III yang khusus membidangi kemaritiman, merasa bertanggung jawab untuk menjadikan pemuda Surabaya bukan hanya sekedar menjadi penonton, atas kemajuan pelabuhan di wilayahnya sendiri.***
Sumber: SuaraKarya.id –
25 Juni 2019 17:15 WIB
Penulis : Andira