Surabaya, Kompetensi pendidik, dalam hal ini kualitas dosen tetap menjadi perhatian utama Sekolah Tinggi Administrasi dan Manajemen Kepelabuhanan (STIAMAK) Barunawati Surabaya. Tak berlebihan, jika STIAMAK Barunawati ingin mengukuhkan perannya sebagai lembaga perguruan tinggi yang berkonstrasi penuh pada bidang pendidikan administrasi kepelabuhanan.
“Jadi, dalam rangkaian Dies Natalis ini, STIAMAK Barunawati tidak sekadar Charity Program atau Bhakti Sosial ke masyarakat, melainkan pendidikan pelatihan untuk para dosen,” tutur Nugroho Dwi P, S.Psi., M.Sc, Ketua STIAMAK Barunawati Surabaya dikonfirmasi, Sabtu (29/6/2019).
Di sela Workshop Buku Ajar dalam rangkaian Dies Natalis ke 29 STIAMAK Barunawati tersebut, Nugroho berharap, kegiatan yang mengadaptasi narasumber Prof. Dr. Agustinus Ngadiman ini, STIAMAK Barunawati mampu berkontribusi lebih aktif sesuai tiga dimensi Tri Dharma Perguruan Tinggi, pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Selain itu, kata Nugroho, STIAMAK Barunawati juga ingin mengukuhkan kembali perannya lebih sempurna dengan dosen pengajar yang berkualitas dan produktif untuk menghasilkan literasi di bidang administrasi bisnis pelabuhan.
“Maka dari itu, kami ingin meningkatkan kompetensi dosen, agar mampu berkontribusi secara produktif untuk menghasilkan literasi di bidang administrasi bisnis pelabuhan,” jelas Nugroho.
Sebenarnya, lanjut Nugroho, saat ini STIAMAK Barunawati sudah memiliki 9 buku ajar dari karya tulis para dosen. Hanya saja, kesembilan buku ajar tersebut sedang dalam pengurusan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), dan proses revisi untuk menghasilkan karya yang lebih baik. “Karena, STIAMAK adalah satu-satunya sekolah tinggi yang mengurusi administrasi bisnis kepelabuhanan. Sehingga, otomatis literasi di bidang pelabuhan menjadi going concern STIAMAK Barunawati,” yakin desainer SDM di lingkungan PT Pelindo III ini.
Dari Workshop Buku Ajar tersebut, akan dijadikan stimulus kepada para dosen, maupun para ilmuwan dan praktisi untuk bersama-sama STIAMAK menghasilkan buku ajar di bidang kepelabuhan. Hal ini menjadi penting, karena STIAMAK yang fokus pada pengembangan bisnis maritim ini, dapat melahirkan sumber daya manusia (SDM) kemaritiman yang kreatif.
“Khususnya, dalam pembuatan karya tulis atau literasi di bidang bisnis pelabuhan dan pelayaran. Apalagi, narasumber yang kami hadirkan dalam Workshop Buku Ajar sangat apresiasi terhadap keberadaan STIAMAK, terutama kedekatan STIAMAK dengan dunia bisnis kepelabuhanan,” katanya.
Diakhir Warkshop Buku Ajar bertema, Trik Cerdas, Efektif dan Tepat Sasaran Menulis Buku Ajar Standar DIKTI ini, Nugroho memberikan simbolis penghargaan berupa sertifikat kepada tiga dosen pengajar yang telah memberikan kontribusi besar memajukan STIAMAK Barunawati sebagai satu-satunya lembaga perguruan tinggi berbasis bisnis administrasi kepelabuhanan di Surabaya.
Sebelumnya, terangkai dalam Dies Natalis ke 29 STIAMAK Barunawati Surabaya, pada Februari 2019 lalu, dihelat Diklat Jurnalistik Maritim Era 4.0 yang dilanjutkan gelaran lomba dan turnamen olahraga, seperti volly, futsal, E-Sport (gama PUBG mobile), termasuk lomba business plan competition dan news anchor yang dilaksanakan sampai April-Mei 2019.
“Banyak nilai pembelajaran bisa kita petik dari kegiatan kompetisi ini. Mulai belajar berorganisasi, mengatur waktu, uji kepemimpinan dan mengorganisir massa, sampai uji kemampuan untuk menemukan potensi dari masing-masing mahasiswa. Ini bagus sekali,” kata Nugroho yang diamini Kaprodi, Soedarmanto.
Masih dalam rangkaian Dies Natalis ke 29 STIAMAK Barunawati, para siswa SMA dan SMK se-Surabaya mengunjungi Terminal Teluk Lamong (TTL) dalam program port visit, Selasa (25/6/2019) lalu. Para siswa mengaku bangga memiliki TTL sebagai pelabuhan green port. “Kegiatan ini merupakan lanjutan dari road show STIAMAK di beberapa sekolah lanjutan di Surabaya,” kata Humas STIAMAK Barunawati Surabaya yang mengawal acara port visit yang mengajak siswa SMA Ta’miriyah, Hang Tuah 1 dan 4, Mujahidin, SMK KAL 1 dan 2 serta sekolah terdekat dengan Tanjung Perak Surabaya.
Menurutnya, kunjungan tersebut menjadi fakta di lapangan tentang keberadaan TTL sebagai pelabuhan ramah lingkungan, dan JIIPE sebagai pelabuhan terintegrasi dengan kawasan industri internasional, serta Terminal Petikemas Surabaya (TPS) sebagai pelabuhan terbesar di Indonesia Timur. “Indonesia bagian dari dunia sudah memiliki beberapa pelabuhan modern dan hari ini para siswa akan diperlihatkan pelabuhan modern yang sudah dibangun Pelindo III,” kata Ketua STIAMAK Barunawati Surabaya Nugroho Dwi Priyohadi dalam sambutan pelepasan di kampus STIAMAK.
Sementara, Kepala Humas Terminal Teluk Lamong Reka Yusmara dan Kepala Humas Terminal Petikemas Surabaya Moh. Sholeh menyambut gembira kunjungan para siswa. “Para siswa jadi tahu pembangunan dan kemajuan pelabuhan di Indonesia,” kata Reka. (sa/ms/il)
Sumber: Expostnews.com
Saturday, 29 June 2019 16:20