Surabaya, Expostnews.com – Mengemas publikasi di era Covid-19 memang bukan hal mudah. Selain harus mematuhi protokol kesehatan, pesan publikasi juga butuh strategi jitu dalam pengemasan maupun sasaran.
Membedah ini, 4 institusi berbeda, masing-masing Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan Manajemen Kepelabuhan (STIAMAK) Barunawati Surabaya, PT Pelindo III (Persero), Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan koran harian, Radar Surabaya (Jawa Pos Group) saling adu strategi dan sharing publikasi melalui web seminar (webinar) bertema ‘Peran Media Era Pandemi Covid-19’, Rabu (22/7/2020). Hadir dalam webinar tersebut, Direktur SDM Pelindo III, Edi Priyanto, S.KM, MM, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum, S.SI, M.M diwakili Kasat Binmas Dr. Eko Nur Wahyudiono, SH, M.Kes, Redaktur Radar Surabaya, Novilawati Anisa dan Kepala Humas STIAMAK Barunawati Surabaya, Moh. Fail.
Dalam paparannya, Edi Priyanto mengungkapkan, di masa pandemi Covid-19 ini hubungan Pelindo III dengan media tetap berjalan. Ia mengaku, mengefektifkan hubungan kerja sama melalui sistem online by email maupun WA.
“Pelayanan informasi tetap jalan seperti biasa. Hanya saja, situasi pandemi menjadikan hubungan komunikasi harus mematuhi protokol Covid-19, menggunakan masker dan jaga jarak,” kata Edi mantan Kahumas Pelindo III yang memiliki pengalaman melayani puluhan wartawan dan media setiap hari dan setiap saat tersebut.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak yang diwakili Kasat Binmas Eko Nur Wahyudiono mengungkapkan, kepolisian senantiasa memantau konten informasi secara cermat, khususnya berita hoax dan berita yang menimbulkan keresahan.
“Karena yang begini (hoax dsb, red) ada konsekuensi hukumnya,” kata Eko.
Menurutnya, selama pandemi Covid-19, Polres Pelabuhan Tanjung Perak telah aktif mengawal semua program pemerintah melawan Covid-19 terutama ketika PSBB. “Kami secara aktif bersama unsur yang lain terjun di lapangan dalam rangka menghentikan penyebaran Covid-19,” tambah Eko.
Pada kesempatan sama, Novilawati Anisa mengungkapkan, pandemi Covid-19 merupakan pukulan berat bagi wartawan dan media. Bukan itu saja, kata Novilawati, ruang gerak wartawan jauh sangat terbatas dan diatur secara ketat oleh protokol kesehatan, termasuk pekerjaan di redaksi juga diatur sedemikian rupa.
“Pasar media anjlok terjun bebas. Tapi kami harus tetap hidup dan bekerja,” tutur wartawati senior ini.
Selain itu, lanjut Novilawati, wartawan tetap liputan secara online, setiap kegiatan wajib mematuhi protokol Covid-19, kerja kantor diatur antara work from home (WFH) dengan piket di kantor per 2 hari sekali. “Penjualan koran dan layanan pelanggan diatur sedemikan rupa. Alhamdulillah semua bisa jalan,” ujar Novi sapaannya.
Pada saat bersamaan, Kepala Humas STIAMAK Barunawati Surabaya, Moh. Fail menyampaikan, kinerja publikasi akademi era Covid-19. STIAMAK, kata Fail, telah mengambil langkah cepat menyesuaikan dengan protokol Covid-19, seperti kuliah sistem daring, layanan administrasi lewat online, rapat struktural online dan seminar by zoom.
“Semua kegiatan akademik berjalan lancar. Bagi kami bahan publikasi untuk umum tercukupi,” tukas Fail.
Bedanya, lanjut wartawan senior 25 tahun di grup Jawa Pos ini, era Covid-19 dengan protokol Covid-19 tidak bisa mendapatkan gambar pendukung berita secara bebas. Dia mencontohkan momen gambar yang hilang di antaranya, pameran HUT Kota Surabaya akhir Mei 2020 lalu, Kampus Expo dan kegiatan kampus yang bersifat offline.
Sementara, Ketua STIAMAK Barunawati Surabaya, sekaligus moderator webinar Dr Nugroho Dwi Priyohadi, S.Psi, M.Si, M.Sc mengungkapkan, seminar Peran Media Era Pandemi Covid-19 merupakan ajang sharing dan strategi untuk mengembangkan sistem komunikasi publik, mulai dari sisi perusahaan bisnis, instansi terkait penanganan Covid-19 dari kepolisian, media dan STIAMAK.
“Seminar ini produktif. Kita bisa mendengarkan dari masing-masing narasumber dari disiplin yang berbeda. Kita saling tukar strategi. Alhamdulillah STIAMAK tetap aktif dan produktif dalam menjalankan tugas akademik,” papar Nugroho. (il/sa/ms)