*“Dari Mindset ke Market: UMKM Tandes Didorong Go Digital dan Tertib Izin PIRT”*
Kecamatan Tandes bekerja sama dengan STIAMAK Barunawati Surabaya menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Peningkatan Pengetahuan bagi Pemilik UMKM Ber-KTP Surabaya yang dilaksanakan pada Selasa, 21 Oktober 2025, di Aula Kecamatan Tandes. Kegiatan ini mengusung dua tema utama, yakni Implementasi Budaya Digital untuk Sustainable Competitive Advantage (SCA) UMKM dan Sosialisasi Perizinan PIRT dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Acara ini diikuti oleh puluhan pelaku UMKM dari berbagai sektor seperti kuliner, kriya, hingga produk olahan hasil laut yang memiliki komitmen untuk mengembangkan usahanya secara profesional, berkelanjutan, dan berorientasi digital.

Dalam paparannya, Dian Arisanti, S.Kom., MM, dosen dari STIAMAK Barunawati, menyampaikan materi bertajuk “From Mindset to Market: Implementasi Budaya Digital untuk Sustainable Competitive Advantage UMKM.” Ia menegaskan bahwa kunci keberhasilan UMKM di era digital bukan semata pada teknologi, melainkan pada perubahan pola pikir (mindset shift) dan budaya kerja yang adaptif terhadap data. Menurutnya, budaya digital mencerminkan cara kerja baru yang menekankan kecepatan layanan, pencatatan rapi, dan pengambilan keputusan berbasis data sederhana seperti jumlah chat masuk, tingkat konversi penjualan, serta frekuensi pembelian ulang (repeat order). Dian mencontohkan penerapan sederhana seperti penggunaan WhatsApp Business, Google Maps, QRIS, dan konten video pendek di Instagram atau TikTok sebagai sarana untuk menjangkau pelanggan secara langsung dan membangun loyalitas tanpa harus bersaing dalam harga.

Lebih lanjut, Dian mengajarkan bahwa bisnis yang tertib data akan lebih cepat tumbuh karena setiap keputusan dapat diukur dan diperbaiki secara sistematis. Ia memperkenalkan Mini SOP Harian 15 Menit yang berisi kegiatan rutin seperti cek stok best seller, memastikan QRIS aktif, merespons chat pelanggan di bawah lima menit, hingga mencatat data penjualan setiap hari. Selain itu, ia juga mengenalkan konsep OKR (Objectives and Key Results) untuk UMKM sebagai alat sederhana mengukur kinerja digital, misalnya target peningkatan penjualan melalui indikator 40 ulasan baru di Google, 60 percakapan WhatsApp yang ditangani cepat, dan 12 konten Reels yang diunggah per bulan. Dengan pendekatan tersebut, UMKM diajak untuk tidak hanya fokus pada penjualan, tetapi juga membangun sistem bisnis yang rapi, terukur, dan siap dikembangkan lebih luas.

Selain sesi utama, kegiatan ini juga menghadirkan tim dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang memberikan sosialisasi mengenai perizinan PIRT (Produksi Industri Rumah Tangga). Para pelaku UMKM diberi penjelasan tentang pentingnya legalitas usaha sebagai jaminan kualitas dan keamanan produk, terutama untuk sektor pangan. Melalui legalitas yang kuat, produk UMKM Surabaya diharapkan dapat menembus pasar modern, marketplace nasional, hingga peluang ekspor. Sinergi antara penerapan budaya digital dan penguatan legalitas usaha ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkan UMKM Tandes yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Camat Tandes dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kerja sama antara akademisi, pemerintah, dan pelaku usaha dalam mendukung transformasi digital UMKM. Ia menegaskan bahwa Tandes berpotensi menjadi kawasan percontohan bagi pengembangan UMKM digital di Surabaya. Dengan adanya pendampingan dan pelatihan seperti ini, pelaku usaha diharapkan tidak hanya mampu bertahan di tengah persaingan, tetapi juga naik kelas melalui efisiensi, profesionalisme, dan inovasi berkelanjutan.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh STIAMAK Barunawati Surabaya melalui program pengabdian kepada masyarakat. Melalui kegiatan From Mindset to Market, peserta tidak hanya memperoleh teori tetapi juga rencana aksi 30 hari yang konkret untuk diterapkan, mulai dari respon cepat pelanggan, pembuatan konten rutin, hingga pencatatan penjualan digital. Seperti yang disampaikan oleh Dian Arisanti dalam penutupnya, “UMKM Tandes bisa naik omzet tanpa ribet jika konsisten melakukan perbaikan kecil setiap hari, tertib data, dan fokus pada pelayanan pelanggan. Kemenangan di era digital bukan milik yang besar, tetapi milik yang cepat beradaptasi dan berani berubah.”