SURABAYA, beritalima.com | Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan Managemen Kepelabuhanan (STIAMAK) Barunawati Surabaya memperkuat bidang akademik melalui penelitian metode kuantitatif. Penguatan dilakukan dengan mengadakan webinar “Pembekalan Metode Penelitian Kuantitatif”, Rabu (27/1/2021).
Webinar ini menghadirkan narasumber Dr. Fajrianthi M.Psi dari Universitas Airlangga Surabaya, dan diikuti para dosen dan mahasiswa STIAMAK Barunawati Surabaya.
“Webinar ini dalam rangka penguatan bekal penelitian menggunakan metode kuantitatif bagi mahasiswa dan dosen di STIAMAK,” kata Ketua STIAMAK Barunawati Surabaya, Dr. Nugroho Dwi Priyohadi M.Sc.
Fajrianthi menuturkan, masa pandemi Covid-19 sekarang ini banyak objek menarik untuk dilakukan penelitian. “Ada orang terpapar Covid-19 dan sembuh, ini faktor penyebabnya apa,” ujar Fajrianthi.
Wabah Covid-19, lanjut dia, tidak ada yang memprediksi sebelumnya dan sampai kapan. Menurut dosen Unair ini, peluang penelitian cukup banyak. “Lihat di jurnal, apa yang belum selesai. Juga bisa lihat penelitian sebelumnya, apa yang kurang,” tambahnya.
Kepala LPPM STIAMAK Barunawati Surabaya, Nur Widyawati S.Si, SE, M.SM, mengatakan, webinar pembekalan metode penelitian tersebut sangat membantu kemudahan penelitian buat mahasiswa dan dosen.
“Selama ini banyak penelitian dilakukan terkait bisnis di pelabuhan. Mulai administrasi bongkar muat, EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), dan angkutan darat atau bisnis terkait bidang maritim,” tambah Widya, panggilan akrab Nur Widyawati.
Kepala Humas STIAMAK Barunawati Surabaya, Moh. Fail, menambahkan, objek penelitian di Tanjung Perak Surabaya sebagai pelabuhan terbesar kedua di tanah air sangat banyak. Mulai sektor pelayanan angkutan laut (shipping line), layanan terminal, bongkar muat (stevedoring), angkutan darat (trucking), jasa penumpukan petikemas (depo), dan penelitian operator peralatan.
“Mahasiswa STIAMAK memiliki banyak objek penelitian di pelabuhan,” tandas mantan wartawan Jawa Pos Group tersebut.
Suasana webinar yang dipandu Audi Permana SE, M.SM sebagai moderator tersebut menjadi sangat hidup, karena narasumber memberikan banyak waktu kepada peserta untuk sharing.
Selain dosen dan mahasiswa, Ketua Senat STIAMAK Barunawati Surabaya serta seluruh pengurus Yayasan Barunawati Biru Surabaya ikut bergabung juga. Webinar selama 150 menit ini disempurnakan dengan pemberian sertifikat untuk seluruh peserta. (Ganefo)